Selasa, 27 April 2010

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian merupakan cara ilmiah, berarti penelitian itu didasarkan pada ciri ciri keilmuan yaitu :1. Rasionalitas
Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia
2. Empiris
Cara yang digunakan dalam penelitian teramati oleh indera manusia
3. Sistematis
Proses yang digunakan dalam penelitian itu mengunakan langkah langkah tertentu yang bersifat logis
Secara umum tujuan penelitian ada 3 macam ;
1. Penemuan
Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data yang benar benar baru yang sebelumnya belum pernah diketahui
2. Pembuktian
Data yang diperoleh digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap suatu pengetahuan
3. Pengembangan suatu pengetahuan
Data yang diperoleh dari penelitian itu digunakan untuk memperdalam atau memperluas suatu pengetahuan
Masalah Penelitian
Langkah awal melakukan suatu penelitian yaitu memilih suatu masalah yang menarik untuk dipecahakan atau segera diungkapkan. Tatapi uutuk itu perlu dipertimbangkan antara lain adalah :
1. Apakah masalah tersebut menarik perhatian untuk diteliti ??
2. Apakan masalah tersebut memiliki buku rujukan / kepustakaan atau informasi awal sandaran teoritis??
Menurut Madrie hakikat masalah itu adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Untuk memudahkan menentukan masalah ada beberapa strategi yang dipakai untuk mengenal sumber sumber masalah :
1. Mengamati aktifitas masyarakat
2. Banyak membaca
3. Pengalaman pribadi
4. Mengikuti pertemuan ilmiah
5. Intuisi dan perenungan
Jika ada pertanyaan tentang apa yang akan kita teliti, maka jawaban yang paling tepat adalah berkenaan dengan variable penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga dapat diperoleh informasi tentang masalah tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel Penelitian
Dinamakan variabel karena ada variasinya.
Variabel yang tidak ada variasinya tidak dikatakan sebagai variabel, variabel memberikan suatu arti yang membedakan sesuatu dengan yang lain. Contoh :
a. Variabel jenis kelamin ; laki laki dan perempuan
b. Variabel usia dengan ciri tua dan muda
c. Variabel pekerjaan dengan ciri buruh dan direktur
d. Variabel perawakan dengan ciri pendek dan tinggi
e. Variabel penghasilan dengan ciri upah kecil dan gaji yang besar

Sabtu, 17 April 2010

Ginjal

Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.

Letak 

Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan

Jumat, 16 April 2010

Sistem Pernafasan

Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Pada hewan berkaki empat, sistem pernapasan umumnya termasuk saluran yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi pertukaran gas. Diafragma menarik udara masuk dan juga mengeluarkannya. Berbagai variasi sistem pernapasan ditemukan pada berbagai jenis makhluk hidup. Bahkan pohon pun memiliki sistem pernapasan.

Daun

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.

Kromosom

Kromosom merupakan struktur makromolekul besar yang memuat DNA yang membawa informasi genetik dalam sel. DNA terbalut dalam satu atau lebih kromosom.

Sebuah kromosom (dalam bahasa Yunani chroma = warna dan soma= badan) adalah seberkas DNA yang sangat panjang dan berkelanjutan, yang terdapat banyak gen unsur regulator dan sekuens nukleotida lainnya.

Dalam kromosom eukariota, DNA yang tidak terkondensasi berada dalam struktur order-quasi dalam nukleus, dimana ia membungkus histon (protein struktural, Gambar 1), dan di mana material komposit ini disebut chromatin. Selama mitosis (pembelahan sel), kromosom terkondensasi dan disebut kromosom metafase. Hal ini menyebabkan masing-masing kromosom dapat diamati melalui mikroskop optik.

Kamis, 15 April 2010

Apa sih genetika

Secara etimologi kata ’genetika’ berasal dari kata ’genos’ dalam Bahasa Latin, yang berarti asal mula kejadian. Namun, genetika bukanlah ilmu tentang asal mula kejadian meskipun pada batas-batas tertentu memang ada kaitannya juga dengan hal itu. Genetika ialah ilmu yang mempelajari seluk-beluk alih informasi hayati dari generasi ke generasi. Oleh karena cara berlangsungnya alih informasi hayati tersebut mendasari adanya perbedaan dan persamaan sifat di antara individu organisme, maka dengan singkat dapat pula dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang pewarisan sifat.
Hingga sekarang masih sering dijumpai berbagai pandangan yang kurang tepat mengenai pewarisan sifat. Pandangan atau faham semacam ini tidak hanya diperlihatkan oleh kalangan awam yang relatif kurang mengenal ilmu genetika, tetapi tanpa disadari berkembang juga di tengah masyarakat modern dengan tingkat pendidikan dan wawasan pengetahuan yang cukup memadai. Berikut ini dikemukakan beberapa kesalahfahaman yang berkaitan dengan pewarisan sifat, khususnya pada manusia.

Faktor Penyebab Penyakit Jantung

Faktor yg menyebabkan terkena resiko penyakit jantung sebagai mana dikemukakan di dalam Satu Kongres Kardiolog di Munich Jerman yaitu :
1) Smooking atau Merokok - yg paling berbahaya menurut mereka
2) Tekanan darah tinggi
3) Penyakit gula atau Diabetes
4) Satu skema pembagian lemak => waist to hip ratio
5) Pola Makan yang salah
6) Kegiatan fisik yang berlebihan
7) Mengkonsumsi Alkohol
8) Banyaknya lemak di dalam darah
9) Faktor psikososial

Para ahli berpendapat bahwa perubahan gaya hidup dapat mengurangi risiko jantung sampai 80%.

Prinsip Ekologi

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktora biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut.
Gbr. Tingkatan Organisasi Makhluk Hidup
A. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup, seti jenis dihadapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti : duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.
Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
1. Adaptasi morfologi
Adaptasi morfologi merupakan penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya. Contoh adaptasi morfologi, antara lain sebagai berikut.
a. Gigi-gigi khusus
Gigi hewan karnivora atau pemakan daging beradaptasi menjadi empat gigi taring besar dan runcing untuk menangkap mangsa, serta gigi geraham dengan ujung pemotong yang tajam untuk mencabik-cabik mangsanya
b. Moncong
Trenggiling besar adalah hewan menyusui yang hidup di hutan rimba Amerika Tengah dan Selatan. Makanan trenggiling adalah semut, rayap, dan serangga lain yang merayap. Hewan ini mempunyai moncong panjang dengan ujung mulut kecil tak bergigi dengan lubang berbentuk celah kecil untuk mengisap semut dari sarangnya. Hewan ini mempunyai lidah panjang dan bergetah yangdapat dijulurkan jauh keluar mulut untuk menangkap serangga.
c. Paruh
Elang memiliki paruh yang kuat dengan rahang atas yang melengkung dan ujungnya tajam. Fungsi paruh untuk mencengkeram korbannya.
d. Daun
Tumbuhan insektivora (tumbuhan pemakan serangga), misalnya kantong semar, memiliki daun yang berbentuk piala dengan permukaan dalam yang licin sehingga dapat menggelincirkan serangga yang hinggap. Dengan enzim yang dimiliki tumbuhan insektivora, serangga tersebut akan dilumatkan, sehingga tumbuhan ini memperoleh unsur yang diperlukan.
e. Akar
Akar tumbuhan gurun kuat dan panjang,berfungsi untuk menyerap air yang terdapat jauh di dalam tanah. Sedangkan akar hawa pada tumbuhan bakau untuk bernapas.
2. Adaptasi fsiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk mempertahankan hidupnya. Contohnya adalah sebagai berikut.
a. Kelenjar bau
Musang dapat mensekresikan bau busukdengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
b. Kantong tinta
Cumi-cumi dan gurita memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang, tinta disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat kedudukan cumi-cumi dan gurita.
c. Mimikri pada kadal
Kulit kadal dapat berubah warna karena pigmen yang dikandungnya. Perubahan warna ini dipengaruhi oleh faktor dalam berupa hormon dan faktor luar berupa suhu serta keadaan sekitarnya
3. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku. Contohnya sebagai berikut :
a. Pura-pura tidur atau mati
Beberapa hewan berpura-pura tidur atau mati, misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
b. Migrasi
Ikan salem raja di Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk disepanjang Pantai Barat Amerika Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.
B. Populasi
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989 berjumlah 2552 batang.
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi :
700 - 500 = 200batang
1990-1980
10 tahun

= 20 batang/tahun
Dari rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan dan manusia. Imigrasi adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah hama.
C. Komunitas
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya.
D. Ekosistem
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).
Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

Tumbuhan Api api

Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Lamiales
Famili: Acanthaceae
Genus: Avicennia
Api-api adalah nama sekelompok tumbuhan dari marga Avicennia, suku Acanthaceae. Api-api biasa tumbuh di tepi atau dekat laut sebagai bagian dari komunitas hutan bakau. Nama Avicennia dilekatkan pada genus ini untuk menghormati Ibnu Sina, di dunia barat terkenal sebagai Avicenna, salah seorang pakar dan perintis kedokteran modern dari Persia.
Sebagai warga komunitas mangrove, api-api memiliki beberapa ciri yang merupakan bagian dari adaptasi pada lingkungan berlumpur dan bergaram. Di antaranya:
  • Akar nafas serupa paku yang panjang dan rapat, muncul ke atas lumpur di sekeliling pangkal batangnya.
  • Daun-daun dengan kelenjar garam di permukaan bawahnya. Daun api-api berwarna putih di sisi bawahnya, dilapisi kristal garam. Ini adalah kelebihan garam yang dibuang oleh tumbuhan tersebut.
  • Biji api-api berkecambah tatkala buahnya belum gugur, masih melekat di rantingnya. Dengan demikian biji ini dapat segera tumbuh sebegitu terjatuh atau tersangkut di lumpur.
Nama lain api-api di pelbagai daerah di Indonesia di antaranya adalah mangi-mangi, sia-sia, boak, koak, marahu, pejapi, papi, nyapi dan lain-lain.


EKOLOGI

Api-api menyukai rawa-rawa mangrove, tepi pantai yang berlumpur, atau di sepanjang tepian sungai pasang surut. Beberapa jenisnya, seperti A. marina, memperlihatkan toleransi yang tinggi terhadap kisaran salinitas, mampu tumbuh di rawa air tawar hingga di substrat yang berkadar garam sangat tinggi.
Kebanyakan jenisnya merupakan jenis pionir dan oportunistik, serta mudah tumbuh kembali. Pohon-pohon api-api yang tumbang atau rusak dapat segera trubus (bersemi kembali), sehingga mempercepat pemulihan tegakan yang rusak.
Akar nafas api-api yang padat, rapat dan banyak sangat efektif untuk menangkap dan menahan lumpur serta pelbagai sampah yang terhanyut di perairan. Jalinan perakaran ini juga menjadi tempat mencari makanan bagi aneka jenis kepiting bakau, siput dan teritip.
(Untuk ekologi tumbuhan umumnya di wilayah mangrove, lihat pada Hutan bakau)


Ragam jenis dan penyebaran

Sejauh ini diketahui sekitar 8 spesies yang menyebar di dua kawasan perairan utama di wilayah tropis, yakni di Dunia Lama (Afro-Asia dan Australasia) dan Dunia Baru (Pasifik Timur dan Karibia).
Spesies
  • Avicennia germinans. Di pantai barat dan pantai timur Amerika Tengah termasuk di Kepulauan Karibia, dan di pantai barat Afrika.
  • Avicennia marina, api-api putih. Memiliki anak jenis (subspesies) paling banyak dan sebaran yang paling luas, mulai dari pantai timur Afrika, Teluk Persia, India, Asia Tenggara, ke timur hingga RRC dan Jepang, serta ke selatan menyebar di seluruh kawasan Indomalaya hingga ke Australasia dan kepulauan di Pasifik Selatan.
  • Avicennia officinalis, api-api daun lebar, api-api ludat. Serupa dengan A. alba, menyebar mulai dari pantai barat India, Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara dan Filipina, hingga ke Australasia, terutama melalui pesisir selatan Papua hingga ke Papua Nugini.
  • Avicennia rumphiana. Agak jarang ditemukan, api-api ini menyebar terutama di Kepulauan Nusantara, mulai dari Malaysia di barat, Filipina di utara, hingga Papua di timur.

 

Alat peredaran darah manusia

1. Alat Peredaran Darah
1.1. Jantung
Fungsi jantung : memompa darah ke seluruh tubuh. Caranya dengan
menguncup (berkontraksi) dan mengembang (berelaksasi).
Ukurannya sebesar kepalan tangan masing – masing dengan berat
± 300 – 500 gram. Letaknya di rongga dada sebelah kiri
Jantung terdiri dari empat ruang yaitu serambi kanan, serambi kiri,
bilik kanan, dan bilik kiri.
Antara jantung kanan dan kiri terdapat sekat yang disebut septum.
Fungsinya untuk memisahkan darah yang mengandung O2 agar tidak bercampur dengan darah yang
mengandung CO2.
Antara serambi kanan dengan bilik kanan terdapat katup yang disebut katup trikuspidalis. Sedangkan antara serambi kiri dengan bilik kiri terdapat katup yang disebut bikuspidalis. Fungsi katup – katup tersebut mencegah darah yang mengalir dari serambi ke bilik, tidak kembali lagi ke
serambi.
Dinding otot bilik lebih tebal karena memompakan darah ke seluruh tubuh.
Alat untuk mendengarkan degup jantung disebut stetoskop
1.2. Pembuluh darah Pada manusia, darah selalu beredar di dalam pembuluh darah. Oleh karena itu, peredaran darahnya disebut peredaran darah tertutup. Pembuluh darah merupakan saluran tempat mengalirnya darah dari jantung ke seluruh tubuh maupun sebaliknya. Pembuluh darah ada dua yaitu pembuluh nadi (arteri) dan
pembuluh balik (vena).
No. Ciri - Ciri Pembuluh Nadi (Arteri) Pembuluh Balik (Vena)
1. Arah aliran Dari jantung Menuju jantung
2. Dinding pembuluh Tebal dan elastis Tipis tidak elastis
3. Denyutan terasa Tidak terasa
4. Letak Di dalam, jauh dari permukaan kulit Dekat permukaan kulit
5. Katup Satu di dekat jantung Di sepanjang pembuluh
Urutan pembuluh nadi dari yang terbesar terkecil :
1. Aorta
2. Arteri
3. Arteriol
4. Kapiler
Urutan pembuluh balik dari yang terbesar terkecil :
1. Vena cava
2. Vena
3. venule

Kamis, 18 Maret 2010

Laporan praktikum

Contoh laporan praktikum

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
JUDUL : PERSILANGAN MONOHIBRID
Disusun oleh :


ALBOIN YUSUF SIANTURI


Prodi Pendidikan BIOLOGI
FKIP- UKI
2010



TUJUAN
• Melihat pewarisan satu sifat beda pada keturunan ke-1 (F1) dan keturunan ke-2 (F2).
• Mengetahui perbandingan fenotip F2 pada persilangan mutan ebony dan normal Drosophyla melanogaster.
HARI/TANGGAL PRAKTIKUM
TINJAUAN PUSTAKA
Monohibrid
Persilangan monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu sifat beda. Persilangan monohIbrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, “Pada pembentukan gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua anakan.”
Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat ini di dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I.
Sesungguhnya di masa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan modern, belum diketahui adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang membina bahan genetic itu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya factor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.
Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet (Yatim,1986).
Monohibrid Pada Tumbuhan
Karakter batang tinggi yang dominant terhadap batang rendah berlaku pada umumnya tumbuhan, termasuk jagung. Pada jagung juga dikenal adanya karakter pertumbuhan batang seperti tebu. Pada jamur roti neurospora dikenal pula karakter warna mycelium yang merah dominant terhadap yang putih.

Monohibrid Pada Hewan
Pada marmot, seperti juga pada hewan lainnya, gen dominant menyebabkan pigmentasi normal dan alelnya menyebabkan albino. Marmot yang berpigmentasi normal adalah yang berbulu hitam. Dikawinkan marmot hitam dengan marmot albino. Anak-anaknya semua hitam. Jika anaknya itu dikawini sesamanya maka akan menghasilkan hitam : putih 3 : 1.
Monohibrid Pada Manusia
Semacam bahan kimia sintesis bernama PTC, ada segolongan orang yang bisa mengecapnya akan merasakan pahit dan segolongan orang yang tidak bisa mengecapnya akan merasakan ambar. Rasa pahit disebabkan karena adanya gen dominant.
Selain pengecapan banyak sifat lainnya yang mengikuti sifat persilangan monohybrid, yaitu: polydactyly, phenylketonuria, gigi coklat huntington’s chorea, crstic fibrosis.
Beberapa hal penting tentang perkawinan monoibrid:
• Semua indifidu F1 adalah seragam.
• Jika dominansi tampak sepenuhnya, maka indifidu F1 memiliki fenotip seperti induknya yang dominant.
• Pada waktu F1 yang heterozygote membentuk gamet-gamet, terjadilah pemisahan alel, sehingga gamet hanya mempunyai salah satu alel saja.
• Jika dominasi nampak sepenuhnya, maka perkawinan monohybrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan 3:1
Mutan ebony pada Drosophyla melanogaster
Perubahan perubahan dalam materi hereditas disebut dengan mutasi (Tjan,1995). Mutasi adalah sumber utama dari semua variasi genetic, karena menyediakan bahan baku bagi evolusi. Bila tak ada mutasi maka semua gen akan satu bentuk, tak ada alelnya, sehingga tak mungkin mengadakan analisis genetic. Dan yang penting lagi organisme tak mampu berevolusi dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Ebony body colour pada Drosophyla melanogaster di sebabkan oleh mutasi somatic pada kromosom ketiga. Sifat morpologi yang tampak pada Drosophyla tersebut adalah tubuh tampak berwarna hitam.

ALAT DAN BAHAN
• Botol kultur.
• Sumbat busa.
• Botol eter.
• Eter.
• Kuas kecil.
• Loop.
• Kertas tissue.
• Medium.
• Alat tulis dan label.

CARA KERJA
• Ambil masing masing 5 pasang betina virgin dari ebony dan jantan normal.
• Masukkan lima pasang Drosophyla tersebut kedalam botol yang telah diberi kertas tissue dan medium.
• Setelah tujuh hari, terbentuk pupa, matikan parental.
• Hewan yang keluar diamati fenotipnya.
• Pada medium baru silangkan antara F1 sebanyak 5 ekor.
• Setelah tujuh hari matikan F1.
• Amati hewan yang menetas, hitung F2 selama 8 hari berturut-turut.
• Lakukan uji statistic untuk mengetahui apakah persilangan ini benar.

VI. PERHITUNGAN
Perhitungan dilakukan dengan mengunakan metode chi square untuk persilangan monohybrid.
Data dari hasil percobaan:
Normal: 279
Ebony: 74
Dengan perbandingan 3:1
Jumlah seluruh data : 279 + 74 = 353

PEMBAHASAN
Pada praktikum monohybrid disilangkan jantan ebony dan betina normal yang menghasilkan F2 dengan perbandingan normal : ebony sebesar 4:1. perbandingan fenotip yang diharapkan seharusnya normal : ebony sebesar 3:1 berdasarkan hukum Mendel 1.
Wildan yatim, dalam bukunya yang berjudul genetika berpendapat bahwa sesungguhnya ratio fenotip F2 3 : 1 hanya merupakan perhitungan secara teoritis ratio ini diperoleh dari ratio genotipnya. Sebetulnya dalam kenyataan sehari-hari, ratio fenotip yang didapat tidaklah persis demikian. Kalau umpamanya spesies F2 yang dihitung adalah 1000 ekor, maka tidak akan selalu persis bahwa yang normal 750 ekor dan yang ebony 250 ekor.
Makin dekat nilai ratio kenyataan, yang disebut o ( observation) terhadap ratio teoritis, yang disebut e (expected), makin sempurna data yang dipakai, berarti makin bagus pernyataan fenotipnya.
Kalau perbandingan o/e mendekati angka satu berarti data yang didapat makin bagus, dan pernyataan fenotip tentang karakter yang diselidiki mendekati sempurna. Akan tetapi, jika o/e menjauhi 1, data itu buruk dan pernyataan fenotip tentang karakter yang diselidiki berarti dipengaruhi oleh suatu factor lain. Entah karena factor lingkungan atau jumlah objek yang diamati terlalu sedikit.
Dari hasil perhitungan kami sebesar 3,17 berada di bawah data yang tercantum pada tabel sebesar 3,84 berarti nilai ini masih dapat diterima. Kami berpendapat bahwa jumlah objek sebanyak kurang lebih 300 ekor tidak cukup untuk membuktikan perbandingan persilangan monohybrid. Telah diamati oleh george Mendel bahwa makin banyak jumlah generasi yang dihitung, makin mendekati ratio kenyataan terhadap ratio teoritis,.dengan catatan bahwa suasana lingkungan dan genotip tidak berbeda.

KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan kita dapat menyimpulkan bahwa sifat normal yang ada pada lalat buah dibawa oleh gen dominant dan sifat ebony dibawa oleh gen resesif.
2. Perbandingan fenotip dari hasil percobaan 4 : 1 dengan jumlah Drosophyla ebony sebanyak 74 dan normal 279,
3. Nilai yang diperoleh mengunakan metode statistic sebesar 3,17 tidak memenuhi ratio fenotip walaupun masih dapat diterima hukum Mendel 1.
4. Hal ini disebabkan karena jumlah objek yang diamati terlalu sedikit, sehingga tidak bisa memenuhi perbandingan mendel 3 : 1

DAFTAR PUSTAKA
Brown, T.A.. 1993. Genetics A Molecular Approach. Department of Biochemistry And Applicd Molecular, Umist, Manchester: United Kingdom.
Suryo. 1996. Genetika. Yogyakarta: UGM Press.
Tjan, Kiauw Nio. 1995. Genetika Dasar (Diktat). Bandung: penerbit ITB.
Yatim, wildan. 1986. Genetika. Bandung: Penerbit Tarsito.