Rabu, 04 Mei 2011

Proses Belajar Mengajar


  Hakikat Pembelajaran. Dalam sistem pengajaran yang umum di sekolah akan berlangsung proses pembelajaran. Meskipun ada banyak definisi tentang belajar, namun yang utama dari proses belajar ialah terjadinya perubahan pada orang yang belajar.
  Mengutip Wolfolk dan Nicolich, “Learning always involves a change in the person who is learning.” Ditambahkan, “To qualify as learning, this change must be brought about by experience, by the interaction of a person with his or environment.” (Suyanto, 2004: 2).
.  Oleh karenanya, amatlah wajar jika tugas utama para guru di kelas ialah menghidupkan motivasi belajar pada siswa. Begitu motivasi dapat dibangkitkan, kita akan lebih mudah merencanakan tahap-tahap selanjutnya. Terlebih, motivasi terkait erat dengan harapan siswa untuk bisa meraih hasil yang optimal. Untuk itu, para guru dituntut untuk melakukan inovasi pembelajaran. Misalnya, ketika ia mengajar sangat diupayakan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang mampu mengembangkan emosi, sosial, dan kognitif para siswa.
   Peserta didik (siswa) adalah seseorang atau sekelompok orang yang bertindak sebagai pelaku pencari, penerima dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkannya untuk mencapai tujuan (Aminuddin Rasyad, 2000)
  Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar terdapat dua istilah: belajar mengacu pada peserta didik (siswa) dan mengajar mengacu pada pengajar (guru). Ada tiga hal utama dalam proses belajar mengajar, yaitu pembentukan dan perumusan strategi, proses penerapan strategi, dan penilaian hasil yang diperoleh (evaluasi). Proses belajar mengajar bertujuan untuk menghasilkan perubahan pada peserta didik. Karena subjek yang akan dikenai perubahan adalah peserta didik, maka proses belajar mengajar harus disesuaikan dengan kondisi psikologis peserta didik agar tujuan tersebut dapat tercapai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar